PURWOKERTO, 25 Juni 2024, unsoed.ac.id. – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM RE) dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berhasil menciptakan inovasi terbaru dalam upaya penanganan mikroplastik. Menggunakan teknologi fotokatalisis berbasis komposit TiO2/Fe3O4, tim PKM yang diketuai oleh Kusdiana Salsabila dengan anggota Anggi Anggraeni, Sabrina Qulya, Ages Novida, dan Mita Paujiah, memberikan solusi efektif dan ramah lingkungan untuk mengurangi polusi mikroplastik.
Penelitian yang dibimbing oleh Anung Riapanitra, Ph.D bersama dengan mahasiswa Jurusan Kimia, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji laboratorium. Fotokatalisis TiO2/Fe3O4 mampu menguraikan partikel mikroplastik menjadi komponen yang lebih aman melalui proses oksidasi, menggunakan energi cahaya matahari sebagai pemicu reaksi kimia.
Menurut data statistik Indonesia Solid Waste Association, Indonesia memproduksi sampah plastik sebanyak 14% dari total produksi sampah yang artinya sebanyak 5,4 juta ton sampah plastik dihasilkan oleh Indonesia pertahunnya. Sampah plastik yang saat ini banyak ditemui yaitu styrofoam. Styrofoam banyak digunakan sebagai wadah makanan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, praktis, dan murah. Namun, styrofoam dapat membawa dampak negatif untuk jangka panjang. Styrofoam merupakan material berbahan polistirena, dimana polistirena adalah bagian sampah yang akan membentuk mikroplastik. Seiring dengan meningkatnya kuantitas limbah mikroplastik maka penelitian untuk mengatasi mikroplastik menjadi sangat penting.
Inovasi baru mengenai lapis tipis TiO2 termodifikasi Fe3O4 untuk proses fotokatalis mikroplastik polistirena menawarkan beberapa keunggulan. TiO2 sebagai agen pendegradasi polutan dibuat dalam bentuk lapis tipis dan dimodifikasi menggunakan magnetik dengan penambahan Fe3O4. Pembentukan struktur penunjang lapis tipis akan meningkatkan penggunaan kembali komposit magnetik TiO2/Fe3O4. Modifikasi lapis tipis TiO2/Fe3O4 tersebut memiliki kebaruan yang tinggi dan sangat efektif dalam mereformasi mikroplastik karena dapat digunakan berulang kali.
Penelitian ini diawali dengan sintesis microsphere polistirena, sintesis nanotube Fe3O4, pembuatan TiO2 termodifikasi Fe3O4, sintesis komposit TiO2/Fe3O4, dan sintesis pembuatan lapis tipis. Selanjutnya, lapis tipis yang telah dibuat dilakukan uji fotoreformasi polistirena, uji spesies reaktif fotokatalis TiO2/Fe3O4, uji penggunaan berulang, serta uji produk akhir. “Penelitian ini memberikan aktivitas yang tinggi terhadap degradasi mikroplastik polistirena, hasil tersebut dapat menjadi solusi bagi masalah kontaminasi mikroplastik dimasa yang akan datang” ungkap Kusdiana Salsabila, selaku ketua tim.
Dengan inovasi ini, Tim PKM RE Unsoed telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang aktif dalam mengatasi permasalahan mikroplastik secara inovatif dan berkelanjutan.