Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2019 menyebabkan meningkatnya pasien di setiap rumah sakit. Penderita Covid-19 yang dirawat sangat rentan mengalami infeksi lainnya, terutama oleh bakteri Pseudomonas Aeruginosa. Bakteri Pseudomonas Aeruginosa banyak ditemukan di berbagai tempat seperti tanah, air, dan benda-benda lainnya termasuk dalam peralatan medis. Pengobatan infeksi Pseudomonas Aeruginosa menjadi sulit karena bakteri tersebut akan terus berkembang biak, bermutasi, dan resisten terhadap antibiotik sehingga diperlukan suatu antibakteri yang tepat untuk mengurangi populasi bakteri. Hal tersebut yang mendasari penelitian Tim PKM diketuai oleh ketua Zaskia Alifia dengan anggota Nurianah Tri Puji Astuti, Misbachul Syurur R, dan Rizqi Afifah, serta dibimbing oleh Bapak Anung Riapanitra, Ph.D.
Tim PKM yang berasal dari jurusan kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini melakukan inovasi baru dalam pembuatan foto-antibakteri Pseudomonas Aeruginosa menggunakan logam semikonduktor Bismuth Vanadat (BiVO4) yang ditambahkan ekstrak Nigella sativa. Ukuran BiVO4 termasuk dalam rentang skala nanopartikel. Nanopartikel telah ditemukan sebagai metode yang praktis dan ramah lingkungan sebagai pengganti berbagai metode fisik dan kimia yang tidak ramah lingkungan. Struktur nano dapat diproduksi dari bahan logam atau semi-konduktor dengan bantuan substrat. Bismuth Vanadat telah terbukti memiliki kinerja fotokatalitik yang sangat baik di bawah penyinaran sinar tampak.
Penelitian ini dimulai dengan mengekstrak Nigella sativa yang kemudian digunakan sebagai bioreduktor dalam sintesis Bismuth Vanadat. Selanjutnya, Bismuth Vanadat (BiVO4) yang telah dibuat diujikan pada media berisi bakteri Pseudomonas Aeruginosa untuk mengetahui efektivitasnya. “Penelitian yang telah kami lakukan menunjukkan aktivitas antimikroba yang sangat baik sehingga dapat dianggap sebagai nanoantibiotik baru untuk masa depan” ungkap Zaskia Alifia, selaku ketua tim.