Dari Aroma Cengkeh hingga Parfum Dunia: “Mahasiswa Jepang dan Tajikistan Jelajahi Industri Minyak Atsiri Banyumas”

Purwokerto, 29 Oktober 2025  – Kunjungan Industri ke perusahaan minyak atsiri diselengarakan oleh FMIPA Unsoed sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Summer Course Program (SCP) 2025. Program yang diikuti oleh 7 mahasiswa asal Jepang dan Tajikistan ini melibatkan PT. Indesso Aroma dan UD. Liman Jaya sebagai perusahaan yang dikunjungi.

Kegiatan diawalidengan kuliah umum oleh Bapak Dr. Drs. Efendi, M.M., M.P. selaku direktur PT. Indesso Aroma yang menyampaikan berbagai aspek penting mengenai minyak atsiri. Dalam kuliah tersebut beliau menguraikan sejarah minyak atsiri diIndonesia dan perjalanan PT. Indesso Aroma sebagai salah satu perusahaan yang berkecimpung di industri ini. Selain itu, dipaparkan pula metode ekstraksi yang digunakan untuk memperoleh minyak atsiri serta berbagai jenis minyak atsiri yang ada dan kegunaannya. “Produk kami (minyak atsiri) umumnya memang tidak digunakan secara langsung melainkan sebagai komponen yang ada dalam bahan kebutuhan sehari-hari seperti shampo, pasta gigi, parfum, bumbu masak, dan lain sebagainya,” ujar Bapak Dr. Efendi. Topik menarik lainnya yang diangkat adalah penerapan prinsip Green Chemistry di PT. Indesso Aroma, yang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap praktik ramah lingkungan.

Setelah kuliah, para peserta dipandu oleh Ibu Diana Sukmarini dan Bapak Muslikun untuk berkeliling museum yang menyajikan informasi mengenai minyak atsiri dan perkembangan PT. Indesso Aroma.Mereka dipersilakan untuk mengenal dan mencium berbagai aroma minyak atsiri serta mendapatkan informasi mengenai fungsi dan komponen utama dari setiap jenis minyak. Kegiatan dilanjutkan dengan pengalaman langsung di kebun yang ditanam beragam pohon penghasil minyak atsiri sehingga memberikan perspektif mendalam tentang sumber bahan baku minyak atsiri.

Kunjungan kedua dilakukan ke UD. Liman Jaya yang terletak di Kedung Banteng, Banyumas. Perusahaan inimenggunakan metode yang konvensional untuk mengekstrak minyak dari tanaman, memberikan kesan klasik bagi ke-7 mahasiswa asing asal Jepang dan Tajikistan tersebut. Bapak Kuntoro selaku owner UD. Liman Jaya mengajak para peserta berkeliling tempat produksi setelah makan siang. Beliau menjelaskan terkait proses ekstraksi yang dilakukan dengan metode steam distillation sambil disertai aroma khas dari tumpukan daun cengkeh yang ada di sekitar.

Acara diakhiri dengan mini game yang bertemakan “Guess the Spices”. Para peserta dipersilakan untuk menghafal 10 jenis sumber minyak atsiri baik dari jenis daun, bunga, maupun rimpang. Kemudian para peserta diminta untuk menebak aroma apa yang diberikan pemandu game dengan mata tertutup kain. Hampir semua mahasiswa asing tersebut dapat menjawab dengan benar yang menandakan edukasi mengenai minyak atsiri pada hari itu berjalan sukses. Harapan ke depannya setelah kunjungan ini adalah usaha minyak atsiri di Indonesia dapat semakin berkembang dan semakin dikenal secara global tidak hanya untuk kalangan industri tetapi juga masyarakat umum.

Kegiatan ini didampingi oleh Ibu Dr. Undri Rastuti, S.Si., M.Si. selaku ketua panitia SCP 2025, Bapak Prof. Amin Fatoni, Ph.D. dan Ibu Niken Istikhari Muslihah, M.Sc. selaku dosen pendamping. Juliana Sri Rejeki Faomasi Maru’ao sebagai pendamping dari International Relation Office (IRO) dan Nasya Renata Alwaf sebagai pendamping dari Sastra Jepang. Selain itu, Bara Nurul Zahira, S.Si. (mahasiswa prodi S2 Kimia), Muhamad Taufik, Yumnatul Khasanah, Sekar Dina Kartini, dan Laila Vika Sari (mahasiswa prodi S1 Kimia) sebagai mahasiswa pendamping dari FMIPA Unsoed. #fmipaunsoed #ungguldanberkarya