|
Rabu, 20 Nov 2024
  • PERKULIAHAN Semester GENAP 2023/2024 : 19 Februari - 19 Juni 2024
X

TIM PPK ORMAWA HIMAFI X HIMAGREEN UNSOED TERAPKAN IRIGASI TETES BERBASIS IOT DI DESA CENDANA PURBALINGGA

Lima belas mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman yang tergabung dalam Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Fisika dan Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman ciptakan sistem irigasi tetes berbasis IoT di desa Cendana Purbalingga. Tim ini terdiri dari 15 mahasiswa dari Jurusan Fisika dan Teknik Pertanian. Mulai dari bulan Juni-November 2023 nanti, tim ini akan mengembangkan program pemberdayaan lahan di Desa Cendana Purbalingga.

Program PPK Ormawa sendiri merupakan program penguatan kapasitas organisasi yang dilaksanakan oleh Kemdikbudristek. Pada program ini Tim PPK Ormawa Himafi X Himagreen Unsoed melaksanakan program Sanggar Tani Muda dengan usulan pembuatan sistem irigasi tetes berbasis IoT di desa Cendana. Pemilihan usulan ini dilatarbelakangi oleh kondisi di Desa Cendana yang sering mengalami kekeringan saat musim kemarau. Masyarakat desa Cendana khususnya para petani sering mengalami keterbatasan air yang menyebabkan hasil pertanian kurang maksimal. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan air untuk pertanian di Desa Cendana, Purbalingga.

Pelaksanaan program secara resmi dimulai dengan kegiatan sosialisasi bersama perangkat desa, karang taruna, dan kelompok tani. Saat sosialisasi disampaikan apa saja permasalahan pertanian yang ada di Desa Cendana sehingga dari Tim PPK Ormawa dapat mencoba mencari solusinya saat pelaksanaan program. Setelah kegiatan sosialisasi Tim PPK Ormawa yang diketuai oleh Mufti Saefurohmah ini siap diterjunkan ke lahan pertanian milik salah satu petani di Desa Cendana, Purbalingga. Rangkaian program di lahan meliputi perancangan sistem irigasi tetes, perancangan sistem IoT, serta budidaya tanaman cabai.

Pada lahan yang akan dibuat sistem irigasi tetes dilengkapi dengan dua buah penampung air yang akan mengaliri air ke bedengan-bedengan. Sistem ini dirancang untuk dapat mengaliri air ke 8 bedengan dengan ukuran 50 m × 1 m yang ditanami tanaman cabai. Sistem ini juga dilengkapi dengan sebuah ember pencampur pupuk sehingga air yang mengaliri tanaman cabai telah mengandung pupuk. Pengaliran ke bedengan-bedengan dilakukan menggunakan paralon dan selang yang dipasang di tiap bedengan. Pada bedengan juga dipasang pipa kecil yang akan menjadi jalur pengaliran ke tiap tanaman.

Penggunaan sistem irigasi tetes pada budidaya cabai diharapkan memberi manfaat bagi petani desa Cendana, sehingga mereka tetap bisa melakukan kegiatan pertanian (menanam atau berkebun), meskipun sedang musim kemarau. Selain itu, sistem ini diharapkan dapat mengefisienkan waktu petani karena mereka tidak perlu memberi pupuk secara manual ke tanaman cabai. Efisiensi penggunaan air, dan waktu diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian di Desa Cendana, Purbalingga.

Optimalisasi irigasi tetes berbasis IoT pada budidaya tanaman cabai ini bertujuan untuk memudahkan dalam monitoring dan kontrol sistem irigasi tetes yang telah dibuat. Dengan menggunakan IoT, petani di Desa Cendana dapat memantau kondisi irigasi tetes tersebut secara real-time serta dapat melakukan pengendalian terhadap aliran air yang diberikan ke tanaman cabai tersebut, sehingga tingkat efisiensi penggunaan air di lahan pertanian dapat meningkat.

KELUAR